loading...
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa bergetar atau terguncangnya permukaan bumi karena gerakan bumi yang tiba-tiba akibat pelepasan energy bumi. Gerakan-gerakan itu melepaskan sejumlah energy besar yang kemudian dijalarkan ke segala arah di permukaan bumi, baik yang tertutup daratan maupun lautan.
 |
| Sumber Foto : id.wikipedia.org |
Gempa bumi terjadi karena adanya lapisan-lapisan yang terdapat di dalam kerak bumi bergeser dan terpisah. Juga karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Letusan yang sangat dahsyat tersebut, selain menyebabkan guncangan yang kuat juga sering menyebabkan adanya gelombang ombak yang sangat tinggi di lautan. Ombak ini biasa disebut tsunami.
JENIS-JENIS GEMPA BUMI
Berdasarkan factor-faktor terjadinya gempa bumi dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa buatan manusia. Mari kita bahas satu per satu !
1. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng plat tektonik atau gerakan-gerakan sepanjang sesar karena retakan di kerak bumi. Gempa ini terjadi karena besarnya energy yang dihasilkan akibat adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut bumi. Lempengan-lempengan tektonik ini selalu bergerak dan saling berdesak satu sama lain. Pergerakan lempengan-lempengan tektonik ini menyebabkan terjadinya penimbunan energy secara perlahan-lahan hingga mencapai titik tekan yang paling tinggi. Pelepasan energy yang terlalu besar ini mengakibatkan terjadinya gempa tektonik.
2. Gempa bumi vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan adanya letusan gunung berapi. Gunung berapi yang kemungkinan besar akan meletus umumnya menghasilkan lava. Lava ini akan mudah terpicu karena kontak dengan udara. Keadaan ini lama-lama akan menyumbat pipa vulkano dan akan menghambat pelepasan tekanan. Ketika tekanan tersebut meningkat, letusan yang terjadi dapat menimbulkan gempa yang sangat dahsyat. Gempa ini dianggap terjadi karena magma batuan yang meleleh menerobos ke atas kerak bumi. Jenis gempa bumi seperti ini seringkali memberi tanda-tanda peringatan sebelum terjadi letusan. Di samping itu, para ilmuwan atau petugas Badan Meteorologi dan Geofisika menggunakan seismograf untuk merekam tanda-tanda dari gempa semacam ini yang kemudian diinformasikan kepada masyarakat.
3. Gempa bumi buatan manusia
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang terjadi karena perbuatan manusia. Tanpa disadari, kegiatan manusia juga dapat mengakibatkan gempa bumi meskipun intensitasnya lemah hingga sedang. Misalnya, cairan yang dimasukkan ke dalam daerah pertambangan minyak untuk mempertinggi hasil minyak, penyedotan gas, penyuntikan cairan ke dalam tanah, dan penambangan batu bara.
KEKUATAN GEMPA
Secara umum orang cenderung berpikir bahwa ukuran gempa bumi adalah seberapa banyak getaran tanah (magnitudonya) dan seberapa besar kerusakan yang ditimbulkannya (intensitasnya).
1. Magnitudo (skala richter)
Magnitudo adalah parameter gempa bumi yang diukur berdasarkan yang terjadi pada daerah tertentu, akibat goncangan gempa pada sumbernya. Satuan magnitudo yang digunakan adalah skala Richter. Skala ini diperkenalkan oleh Charles F. Richter pada tahun 1934.
Definisi skala Richter tentang skala magnitudo sangatlah sederhana, yaitu magnitude gempa bumi adalah logaritma dengan bilangan dasar sepuluh dari amplitudo pada seismometer wood Anderson yang terletak 100 km dari episentrumnya.
2. Skala intensitas
Intensitas adalah tingkat kerusakan akibat gempa bumi yang terasa pada lokasi kejadian. Angkanya ditentukan berdasarkan kerusakan yang ditimbulkannya, pengaruhnya pada benda-benda, bangunan, dan akibatnya pada orang-orang. Besarnya intensitas tergantung dari jarak tempat tersebut dari sumber gempa.
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar